Selasa, 24 Mei 2016

Cerbung: "Volcano;24 jam', Bab 2

2.       Sabtu, 07.30 WIB
Suara hiruk pikuk mahasiswa sains, memulai kuliah jam pertama. Bayu Setiaji, mahasiswa sains tingkat 3, asyik berembuk dengan teman-temannya di salah satu sudut ruangan. Bersama Nora, teman SMA-nya dulu yang sangat galak, Han si pendoa, dan Endah serta Gatot yang diam-diam saling jatuh cinta.
‘ke merbabu?’ , Nora bertanya
‘ya, gimana?’, jawab bayu
‘yang jalurnya agak landai dan tidak begitu menguras tenaga, pemandangan bagus, serta agak nyante, ya lewat kopeng saja. Lagian wana wisata sebelum sampai ke basecamp thekelan sangat sayang kalau dilewatkan’,  Han menambahkan.
‘saya manut saja, lagian senin juga sudah masuk, pokoknya yang penting refresing, nggak perlu lama-lama. Okelah, saya setuju lewat kopeng’, gatot menyatakan persetujuannya.
‘ya, ya, saya bagaimanapun setuju sepuluh kali dengan gatot, ya nggak tot?’ canda endah sambil mendorong gatot pura-pura. Gatot nyengir.
‘oke kalau begitu, nanti kita berkumpul di tempatnya mas Han sehabis kuliah jam 11 an. Saya juga masih harus pamit paman saya dulu di bantul. Barang-barangku masih ada di kos-kosannya Gatot, nanti saya dan Gatot mau belanja keperluan dulu. Atau ada yang mau nitip?’
Bayu dan teman-temannya akan berangkat naik gunung. Gunung merbabu kali ini jatuhnya pilihan mereka. Sudah banyak gunung mereka daki. Mulai dari gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu, Lawu, dan Semeru.
Pak Herman, dosen geofisika sedang berbuih-buih menjelaskan furamol dan bom pada ledakan gunung api. Disertai dengan slide yang cukup menarik. Katanya, slide itu hasil karnyanya sendiri, hasil dari mengarungi samudera gunung-gunung seluruh muka bumi. Memang hebat orang ini, walau kelihatan sombong, namun begitulah kenyataannya. Tiba menjelaskan sulfur atau belerang, para mahasiswa terpingkal-pingkal, analoginya dengan orang buang gas. Memang karena baunya seperti orang buang gas. Slide demi slide menyajikan belerang. Belerang dan belerang. Bayu ingat cerita dengan pamannya tentang televisi;
‘yu, televisi sekarang yang paling bagus bukannya televisi yang 3 dimensi. Menurutku, tugasmu adalah membuat televisi yang bisa menyertakan bau sekaligus. Jadi ketika ada acara masak memasak, tercium juga bau gurih ayam gorengnya..’
Belerang. Bayu menatap slide buatan pak herman, tentang belerang. Itu gambar belerang, bukan ayam goreng. Dan menurut pak lik Dipo, pamannya, slide itu harusnya juga bisa memberikan bau belerang.

Bayu menoleh ke samping ruangan. Di tembok sebelah menempel dengan kuat AC Panasonic. 33 derajat. Berubah 34 derajat. Dengan cepat 35. 36. 37 derajat. Para mahasiswa tersentak, dan kompak memegangi krah baju mereka. Mereka saling berpandangan. Detik berikutnya, televisi cita-cita pak lik Dipo terwujud. Para mahasiswa sontak kaget dan buru-buru memegangi hidung mereka masing-masing. Bau belerang tercium di seluruh ruangan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar