Selasa, 24 Mei 2016

Cerbung: "Volcano; 24 Jam", Bab 1

1. Sabtu, 04.00 WIB
Lampu merah kecil di mesin fax berkedap-kedip. Belum juga ada tanggapan. Hampir 2 menit. Lima menit berikutnya bel jam weker menjerit. Sebuah tangan menggapainya. Bungkamlah teriakan weker itu. Satu jam berlalu. Lampu merah masih dicuekin.
Terdengar gebyuran orang mandi dari dalam kamar mes Badan Meteorologi dan geofisika pusat Jakarta, yang boleh dibilang layak huni. Cuaca Jakarta yang panas, memang sangat nyaman mandi pagi dengan air yang hangat suam-suam kuku. Air memantul mengenai kaca es pintu kamar mandi. Bayangan lelaki tipikel ilmuwan, jangkung, tidak tertalu kekar, berbalut handuk keluar dari kamar mandi sambil ngucek-ucek rambutnya yang baru saja keramas.

Lampu kecil merah masih setia merebut perhatiannya. Setelah mengibas-ngibaskan handuknya, lelaki yang punya nama Dr. Dhamar Wicaksono, staf ahli kementerian di bidang meteorology dan geofisika, lulusan Caltech amerika serikat  dan yang belum tertarik juga dengan mahluk wanita walau usia sudah kepala 4 ini, meraih kemeja kerjanya. Dikancingkannya lengan bajunya, membenahi kerah baju dan mulai memasang dasi. Di luar masih sepi. Jam weker memang sengaja disetel pukul 04.00 karena pagi ini ia akan menghadap bapak menteri membahas isu hangat menyangkut pergerakan magma di pulau jawa. Setelah rapi berdandan, sambil bersisir diperhatikannya mesin fax yang berkedap-kedip. ‘from california’. Sobatnya yang berada lab. Caltech. Mike brown, selalu memberi info-info terbaru seputar perkembangan kegunung-apian. Ditekannya tombol oke. Sejurus kemudian kertas putih meluncur keluar. Diikuti guratan hitam tulisan rintik-rintik. Diambilnya kemudian dibacanya. Belum begitu jelas, diulanginya dua kali. Tanpa sadar, untuk yang kedua kali, meluncur pelan kata-kata dari mulutnya; ‘sudah dimulai, posisi; gunung merbabu jawa tengah, estimasi waktu: 24 jam’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar