Kamis, 19 Oktober 2017

Kehidupan 7. Dibelikan sepeda mini


Waktu itu saya kelas 3 SD, tahun 1987. Banyak anak waktu itu seusia saya yang sudah bisa naik sepeda. Sepedanya macam macam, ada yang jengki, unto, bmx. Waktu itu sepeda saya jengki, pinjam sepeda kakak saya. Sangat senang bermain sepeda, bisa putar kamung rami ramai, dikasih clumpring (bagian dari pohon bambu) yang ditaruh di samping sepeda dan dijepit,  sebagian masuk  ke roda, sehingga menimbulkan suara seperti motor, ngrok…ngrok…ngrok…, sangat berisik. Ke sekolah, ada yang sudah pakai sepeda, ada yang masih jalan kaki. Saya belum pakai sepeda, karena sepeda masih dipakai kakak. Tapi tenang saja, banyak temannya. Pada suatu waktu, sore hari, saya tiba tiba diajak Ibu. Ke mana, Ibu belum mengatakannya, sampai di tengah perjalanan ketika saya diboncengkan Ibu, Ibu mengatakan kalau saya diajak membeli sepeda. Wah….senang sekali perasaan saya! Mau dibelikan sepeda! Tempat membelikannya bukan di toko sepeda, melainkan di sebuah bengkel sepeda, tidak jauh dari rumah saya. Ketika kami datang, saya melihat di etalase bengkel tersebut telah ada 1 sepeda mini, warna merah, yang nampaknya baru saja dipoles dan diperbaiki di beberapa bagian. Pak bengkel menyambut kami, dan langsung mengantarkan sepeda mini tadi kepada kami. Ibu menatapku dan bertanya apakah saya suka. Saya jawab bahwa saya suka. Setelah membayar kemudian kami bergegas pulang. Terima kasih Ibu, atas sepedanya…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar